1. Kompos
Kompos adalah pupuk yang
terbuat dari bahan organik seperti dedaunan, batang, ranting lapuk, kotoran
ternak dan lain-lain. Pembuatan kompos dapat dipercepat dengan menambahkan aktivator
kompos.
Tujuan
Praktikan dapat membuat
kompos
1.1.
Bahan
1. Sampah organik 3.
Serbuk gergaji/tanah hitam
2. Bioaktivator 4.
Molase
1.2.
Alat
1. Karung goni 3.
Sendok
2. Parang 4.
Gelas Ukur
1.3.
Cara Kerja
1. Cacah bahan kompos kecil-kecil
bahan-bahan yang berukuran besar dipotong
kecil-kecil terlebih dahulu agar proses dekomposisi menjadi lebih cepat dan
lebih sempurna.
2. Campurkan serbuk gergaji atau tanah hitam
3. Masukkan bahan-bahan tersebut kedalam karung
4. Siramkan bahan-bahan tersebut dengan bioaktivator
5. Ikat karung biarkan 2-3 minggu. Pengadukan dilakukan untuk
memperlancar proses aerasi didalam tumpukan.
Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu
kering (kelembaban kurang dari 50%).
Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras
segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.
Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka
tumpukan sampah harus ditambahkan air. Sedangkan
jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena
itu perlu dilakukan pembalikan.
6. Panen dilakukan pada bahan yang telah matang, berwarna
coklat tua atau kehitaman.
Hasil
dan Pembahasan
Praktikum
pembutan kompos oleh mahasiswa Agroteknologi Unilak, guna menambah pengetahuan
dan keterampilan bidang kesuburan dan kesehatan tanah. Selain menambah ilmu pengetahuan, pembuatan
pupuk kompos, juga menciptakan ramah lingkungan, mengingat banyaknya tumpukan
smpah disekitar kita, pupuk kompos juga dapat menambah nili ekonomi dari
sampah.
Mengingat besarnya pencemaran tanah,
yang menjadi masalah serius dibidang pertanian. Masalah – masalah itu dibuat
oleh manusia sendiri, beberapa masalah tanah yang dihadapi para petani, antara
lain miskinnya unsur hara tanah, meningkatnya ancaman residu bahan agrokimia
terhadap kualitas dan kemanan pangan, meningkatnya ketergantungan petani
terhadap perusahaan agrokimia seperti pupuk kimia dan pestisida.
Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan
manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Proses pengomposan dapat berlangsung secara
aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu.
Proses ini disebut juga dekomposisi atau penguraian. Pada kesempatan praktikum ini,
sampah organik yang digunakan adalah sampah buah –buahan, seperti pepaya,
semangka, nenas, jeruk, apel, melon. Sampah buah ini, dimasukkan didalam
karung. Buah – buah diatas mengandung unsur – unsur kimia , seperti vitamin A,
B, C,D dan K. Beberapa unsur hara yang terdapat dalam buah ini, antara lain N,
P, K, Mg, Zn, Mn, Cu, Fe
dan Mo. Penguraian atau dekomposisi
sampah buah berlangsung selama 2 bulan. Proses penguaraian dibantu dengan
menggunakan EM4 ( Efektif Mikroorgananisme ) sebanyak 5 cc, dengan
mengembangbiakkan mikroorganisme di
dalam handsprayer ditambah dengan air
kelapa dan air beras dengan perbandingan 50 : 50, sebanyak 1 L. Tujuan
pengembangbiakan dengan dengan air kelapa dan air beras, karena air kelapa mengandung
gula, sehingga replikasi mikroorganisme semakin cepat. Air cucian beras
mengandung vitamin B1, B3, P, dan Fe, dengan unsur yang terkandung dalam cucian
beras, akan memberikan unsur tambahan kompos nantinya. Selama proses pembuatan
kompos, larutan fermentasi EM4 disemprotkan 1 x sehari.
Untuk mengurangi bau busuk yang
ditimbulkan selama proses pembuatan kompos ditambahkan tanah hitam sekitar 1
kg. Tanah dapat mengikat bau yang ditimbulkan pembusukan sampah buah tersebut.
Karakteristik kompos pada hasil
akhirnya, yakni berwarna hitam, halus, kering, dan berbau alkohol diakibatkan
hasil fermentasi mikroorganisme didalam kompos.
Gambar kompos.
2.
POC Sayuran (Mengandung N)
POC selain lebih murah juga
efisien, dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun
cair bisa diproduksi sendiri. Nitrogen
menjadi sangat penting bagi tanaman pada fase vegetative. Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan
tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun
menguning diawali bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas hingga pada
keadaan berat tanaman dapat mengalami kematian.
Tujuan
Praktikan dapat membuat POC
Sayuran
2.1.
Bahan
1. Daun sayur-sayuran (bayam, kangkung, sawi, dll) 1 kg
2. Air kelapa 1 liter
3. EM-4 50 cc
4. Gula pasir 1 ons
2.2.
Alat
1. Ember lengkap dengan tutup
2. Gelas ukur
3. Pengaduk
4. Sendok
5. Timbangan
6. Saringan
2.3.
Cara Kerja
1. Masukkan air kelapa, EM-4 dan gula kedalam ember
2. Tumbuk atau cincang halus daun sayur-sayuran
3. Masukkan bahan yang sudah dicincang halus kedalam ember
berisi air kelapa, EM-4 dan gula
4. Aduk seluruh bagian hingga rata
5. Tutup rapat ember dan biarkan sela 3 minggu
6. Setelah 3 minggu pupuk siap digunakan. Namun sebelumnya pupuk harus disaring
terlebih dahulu
7. Ampas yang ada dapat digunakan untuk membuat kompos
Hasil dan Pembahasan
Nitrogen ( N ) adalah unsur hara essensial makro tanaman, yang diperlukan untuk sintesa
protein dan pembentukan klorofil. Nitrogen ( N ) dibutuhkan untuk pertumbuhan
vegetatif tanaman. Sumber N bagi tanaman
adalah udara ( 78 % tersedia di udara).
Sayuran hijau, seperti sawi,
kangkung, bayam dan lain – lain adalah sayuran yang mengandung tinggi unsur N.
Untuk memanfaatkan sayuran hijau yang tidak layak guna, seperti sisa dari rumah
tangga, sisa dari pasar, dalam praktikum ini dipergunakan untuk membuat pupuk
organik cair ( POC ). Pada praktikum ini, sayur hijau yang dipilih adalah bayam
dan sawi. Bayam dan sawi adalah jenis sayur yang mengandung air dan mudah
mengalami pembusukan.
Pertama, sayur dicacah sekecil
mungkin, dengan tujuan untuk mempermudah proses penguraian, kemudian larutkan
EM4 sebanyak 1 sdm dengan air kelapa dan air beras sebanyak 1 L dengan
perbandingan masing – masing 50 : 50. Masukkan cacahan sayur sawi dan bayam
kdalam larutan, lalu tutup dengan kertas koran. Penutupan dengan kertas koran
akan memberikan lubang udara, untuk kehidupan mikrooganisme dalam larutan EM4,
yang digunakan untuk berespirasi untuk mendapatkan energi. POC sayuran
difermentasi dalam waktu 5 minggu. Hasil akhir dari POC sayuran sawi dan bayam,
larutan POC berwarna kehijauan, dengan bau sedikit membusuk, kemungkinan bau
ini diakibatkan kadar N daun yang tinggi.
Gambar
Hasil Akhir POC sayuran hijau
3.
POC Batang Pisang (Mengandung P)
POC selain lebih murah juga
efisien, dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun
cair bisa diproduksi sendiri. Gejala
pertumbuhan yang ditunjukkan tanaman akibat kekurangan unsur P adalah daun
bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan, kemudian
seiring waktu berubah menjadi kuning keabu-abuan, dan akhirnya rontok. Tepi daun, cabang dan batang berwarna merah
keunguan. Batang kerdil dan tidak
menghasilkan bunga dan buah. Jika berbuah, ukuran buahnya kecil, jelek dan
lekas matang.
Tujuan
Praktikan dapat membuat POC
batang pisang
3.1.
Bahan
1.Batang pisang 1 kg
2. Gula pasir 1 ons
3. Air
3.2.
Alat
1. Ember lengkap dengan tutupnya
2. Karung
3. Pengaduk
4. Gelas Ukur
3.3.
Cara Kerja
1. Larutkan gula
2. Cacah kecil-kecil batang pisang
3. Masukkan batang pisang yang sudah dicacah dalam karung
4. Ikat karung dan masukkan dalam ember yang berisi larutan
gula
5. Tinggi air disesuaikan dengan banyaknya cacahan batang
pisang yang digunakan (usahakan semua bagian terendam air)
6. Tutup ember rapat-rapat
7. Setelah 2 minggu angkat karung dan tiriskan, larutan siap
digunakan
Hasil dan Pembahasan.
Bonggol pisang adalah hal yang
sangat sering kita dengar, namun banyak masyarakat awam tidak mengetahui apa
kandungan yang berfungsi didalamnya. Bonggol pisang sangat mudah didapatkan
disekililing kita dan sering tidak digunakan masyarakat.
Pada bonggol pisang mengandung unsur
P ( fospor). P ( fospor ) adalah salah satu unsur hara makro tanaman. P
digunakan membentuk dan menyusun senyawa ATP, membentuk senyawa fitin,
membentuk DNA dan RNA, dan membentuk senyawa fosfolipid. Sumber P hanya sedikit
terkandung dalam bahan organik
yaitu 0,05 % - 0,50 %, P banyak berasal
dari batuan mineral.
Proses pertama, bonggol pisang di
cuci, kemudian dicacah sekecil mungkin, untuk mempermudah proses penguraian.
Kemudian cacahan dimasukkan ke dalam larutan EM4 1 L, fermentasi dilakukan selama
5 minggu, fermentasi ditutup dengan kertas koran supaya udara masuk melalui
pori – pori, untuk kelangsungan hidup mikroorganisme. Hasil akhir POC bonggol
pisang, warna hitam pekat,sdikit mengeluarkan bau tape.
4.
POC Sabut Kelapa (Mengandung K)
POC selain lebih murah juga
efisien, dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun
cair bisa diproduksi sendiri. POC sabut
kelapa ini sebagai pengganti pupuk KCl (kimia).
Kalium sangat penting bagi tanaman, kekurangan kalium dapat menyebabkan
daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan, dan dalam
skala berat tanaman akan kering dan mati.
Tujuan
Praktikan dapat membuat POC
sabut kelapa
4.1.
Bahan
1. Sabut Kelapa (usahakan
yang masih basah)
2. Gula
3. Air
4.2.
Alat
1. Parang
2. Karung
3. Ember dengan tutupnya
4.3.
Cara Kerja
1. Larutkan gula
2. Cacah sambut kelapa menjadi potongan-potongan kecil. Pencacahan dimaksudkan untuk merangsang sabut
mengeluarkan lebih banyak lagi getah.
Hal ini ditandai dengan munculnya aroma khas kelapa
3. Masukkan potongan sabut kelapa kedalam karung
4. Ikat bagian atas karung
5. Rendam karung tersebut kedalam ember berisi air dan larutan
gula
6. Tinggi air disesuaikan dengan banyaknya sabut yang digunakan
(usahakan semua bagian sabut terendam air)
7. Tutup rapat ember dam diamkan selama 2 minggu
8. Pada umur 2 minggu POC sabut kelapa sudah dapat digunakan.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Hasil POC sabuk
kelapa, berwarna keemasan, dan berbau tape. Dari semua hasil POC, POC sabuk
kelapa mempunyai aroma tape terbaik.
Pembahasan
Sabut kelapa atau dikenali juga dengan
istilah cocopeat merupakan limbah perkebunan yang berlimpah di daerah penghasil
kelapa, tanaman yang masih keluarga aren-arenan atau Arecaceae ini, seluruh
bagiannya mempunyai manfaat yang besar bagi manusia. Jika air
kelapa mempunyai manfaat penting sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik
cair, begitu juga dengan sabut yang membungkus buah kelapa dapat diolah
menjadi POC.
|
Kandungan unsur hara yang ada dalam
sabuk kelapa salah satunya adalah unsur hara makro, yaitu K ( Kalium ),
diserap tanaman dalam bentuk K+ .
Kalium berperan hampir dalam setiap proses penting tanaman mulai dari
penyerapan air, transpirasi, fotosintesis, respirasi, sintesa enzim terutama
pada sintesa protein.
Pembuatan
POC, sabuk kelapa digunting sekecil mungkin, untuk mempermudah proseses
penguraian oleh mikroobiologi yang kembangbiakkan dengan air kelapa dan air
beras. Hasi warna akhir yang ditunjukkan oleh POC sabuk kelapa kemungkinan
bergantung terhadap kematangan kelapa
Gambar Hasil Akhir POC sabuk kelapa
5.
Pemupukan
Setiap kemasan pupuk
dilengkapi dengan label yang menunjukkan jenis dan jumlah unsur hara yang
dikandungnya. Kadangkala petunjuk
pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.
Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara
aplikasi yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien.
Tujuan
1.
Mengenal berbagai jenis pupuk dan
mencirikan sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada
2.
Praktikan dapat mengaplikasikan ke
tanaman berbagai jenis pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada
5.1.
Bahan
1. Pupuk organik (1 sampel terpilih)
2. Pupuk anorganik (1 sampel terpilih)
3. Pupuk Organik Cair(1 sampel terpilih)
4. Pupuk Daun (1 sampel terpilih)
5.2.
Alat
1. Hand sprayer
2. Gelas ukur
3. Timbangan
5.3.
Cara Kerja
1.
Siapkan
semua bahan dari koleksi yang disiapkan
2.
Lakukan
aplikasi berdasarkan dosis/konsentrasi dan cara-cara pemupukan
6.
Budidaya Tanaman
Tujuan
Mahasiswa mampu
meningkatkan produktivitas tanah yang sangat rendah melalui aplikasi pemupukan
pada praktek budidaya tanaman sehingga tanah meningkat produktivitasnya, subur,
sehat dan tanaman yang dihasilkan juga sehat.
Pada praktikum ini
mahasiswa diminta melakukan budidaya tanaman dengan memberikan perlakuan
pemupukan dari praktek pembuatan pupuk yang telah dikerjakan bersamaan dengan
praktek budidaya tanaman kali ini. Media tanah yang digunakan adalah lahan
dengan tingkat produktivitas sangat rendah, sehingga diharapkan mahasiswa
menuangkan segala usahanya untuk meningkatkan produktivitas tanah tersebut agar
pertumbuhan dan produksi tanaman maksimal.
Adapun tanaman yang ditanam mahasiswa dapat memilih dari tanaman yang
ditentukan dibawah ini :
1. Bayam
2. Kangkung
3. Sawi
4. Ubi kayu (untuk diambil daunnya)
Praktikum ini dilaksanakan
diawal perkuliahan perawatan tanaman penyiraman, penyiangan dan pemupukan)
dilakukan sampai akhir semester.
PENUNTUN
PRAKTIKUM
KESUBURAN
DAN KESEHATAN TANAH
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LANCANG KUNING
|