Minggu, 17 Januari 2016


1. Kompos
Kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik seperti dedaunan, batang, ranting lapuk, kotoran ternak dan lain-lain. Pembuatan kompos dapat dipercepat dengan menambahkan aktivator kompos.
Tujuan
Praktikan dapat membuat kompos
1.1.     Bahan
1.    Sampah organik                    3. Serbuk gergaji/tanah hitam
2.    Bioaktivator                           4. Molase
1.2.     Alat
1.    Karung goni                           3. Sendok
2.    Parang                                    4. Gelas Ukur
1.3.     Cara Kerja
1.    Cacah bahan kompos kecil-kecil
     bahan-bahan yang berukuran besar dipotong kecil-kecil terlebih dahulu agar proses dekomposisi menjadi lebih cepat dan lebih sempurna.
2.    Campurkan serbuk gergaji atau tanah hitam
3.    Masukkan bahan-bahan tersebut kedalam karung
4.    Siramkan bahan-bahan tersebut dengan bioaktivator
5.    Ikat karung biarkan 2-3 minggu. Pengadukan dilakukan untuk memperlancar proses aerasi didalam tumpukan.  Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%).  Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.  Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air.  Sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.
6.    Panen dilakukan pada bahan yang telah matang, berwarna coklat tua atau kehitaman.

Hasil dan Pembahasan
                                                              
Praktikum pembutan kompos oleh mahasiswa Agroteknologi Unilak, guna menambah pengetahuan dan keterampilan bidang kesuburan dan kesehatan tanah.  Selain menambah ilmu pengetahuan, pembuatan pupuk kompos, juga menciptakan ramah lingkungan, mengingat banyaknya tumpukan smpah disekitar kita, pupuk kompos juga dapat menambah nili ekonomi dari sampah.
Mengingat besarnya pencemaran tanah, yang menjadi masalah serius dibidang pertanian. Masalah – masalah itu dibuat oleh manusia sendiri, beberapa masalah tanah yang dihadapi para petani, antara lain miskinnya unsur hara tanah, meningkatnya ancaman residu bahan agrokimia terhadap kualitas dan kemanan pangan, meningkatnya ketergantungan petani terhadap perusahaan agrokimia seperti pupuk kimia dan pestisida.
Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Proses pengomposan dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi atau penguraian. Pada kesempatan praktikum ini, sampah organik yang digunakan adalah sampah buah –buahan, seperti pepaya, semangka, nenas, jeruk, apel, melon. Sampah buah ini, dimasukkan didalam karung. Buah – buah diatas mengandung unsur – unsur kimia , seperti vitamin A, B, C,D dan K. Beberapa unsur hara yang terdapat dalam buah ini, antara lain N, P, K, Mg, Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo. Penguraian atau dekomposisi sampah buah berlangsung selama 2 bulan. Proses penguaraian dibantu dengan menggunakan EM4 ( Efektif Mikroorgananisme ) sebanyak 5 cc, dengan mengembangbiakkan mikroorganisme  di dalam handsprayer ditambah dengan air kelapa dan air beras dengan perbandingan 50 : 50, sebanyak 1 L. Tujuan pengembangbiakan dengan dengan air kelapa dan air beras, karena air kelapa mengandung gula, sehingga replikasi mikroorganisme semakin cepat. Air cucian beras mengandung vitamin B1, B3, P, dan Fe, dengan unsur yang terkandung dalam cucian beras, akan memberikan unsur tambahan kompos nantinya. Selama proses pembuatan kompos, larutan fermentasi EM4 disemprotkan 1 x sehari.
Untuk mengurangi bau busuk yang ditimbulkan selama proses pembuatan kompos ditambahkan tanah hitam sekitar 1 kg. Tanah dapat mengikat bau yang ditimbulkan pembusukan sampah buah  tersebut.
Karakteristik kompos pada hasil akhirnya, yakni berwarna hitam, halus, kering, dan berbau alkohol diakibatkan hasil fermentasi mikroorganisme didalam kompos.


Gambar kompos.











2.     POC Sayuran (Mengandung N)
POC selain lebih murah juga efisien, dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri.  Nitrogen menjadi sangat penting bagi tanaman pada fase vegetative.  Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat.  Mula-mula daun menguning diawali bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas hingga pada keadaan berat tanaman dapat mengalami kematian.
Tujuan
Praktikan dapat membuat POC Sayuran
2.1.     Bahan
1. Daun sayur-sayuran (bayam, kangkung, sawi, dll) 1 kg
2. Air kelapa 1 liter
3. EM-4 50 cc
4. Gula pasir 1 ons
2.2.     Alat
1. Ember lengkap dengan tutup
2. Gelas ukur
3. Pengaduk
4. Sendok
5. Timbangan
6. Saringan
2.3.     Cara Kerja
1.      Masukkan air kelapa, EM-4 dan gula kedalam ember
2.      Tumbuk atau cincang halus daun sayur-sayuran
3.      Masukkan bahan yang sudah dicincang halus kedalam ember berisi air kelapa, EM-4 dan gula
4.      Aduk seluruh bagian hingga rata
5.      Tutup rapat ember dan biarkan sela 3 minggu
6.      Setelah 3 minggu pupuk siap digunakan.  Namun sebelumnya pupuk harus disaring terlebih dahulu
7.      Ampas yang ada dapat digunakan untuk membuat kompos

Hasil dan Pembahasan
            Nitrogen ( N ) adalah unsur hara essensial  makro tanaman, yang diperlukan untuk sintesa protein dan pembentukan klorofil. Nitrogen ( N ) dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif  tanaman. Sumber N bagi tanaman adalah udara ( 78 % tersedia di udara).
            Sayuran hijau, seperti sawi, kangkung, bayam dan lain – lain adalah sayuran yang mengandung tinggi unsur N. Untuk memanfaatkan sayuran hijau yang tidak layak guna, seperti sisa dari rumah tangga, sisa dari pasar, dalam praktikum ini dipergunakan untuk membuat pupuk organik cair ( POC ). Pada praktikum ini, sayur hijau yang dipilih adalah bayam dan sawi. Bayam dan sawi adalah jenis sayur yang mengandung air dan mudah mengalami pembusukan. 
            Pertama, sayur dicacah sekecil mungkin, dengan tujuan untuk mempermudah proses penguraian, kemudian larutkan EM4 sebanyak 1 sdm dengan air kelapa dan air beras sebanyak 1 L dengan perbandingan masing – masing 50 : 50. Masukkan cacahan sayur sawi dan bayam kdalam larutan, lalu tutup dengan kertas koran. Penutupan dengan kertas koran akan memberikan lubang udara, untuk kehidupan mikrooganisme dalam larutan EM4, yang digunakan untuk berespirasi untuk mendapatkan energi. POC sayuran difermentasi dalam waktu 5 minggu. Hasil akhir dari POC sayuran sawi dan bayam, larutan POC berwarna kehijauan, dengan bau sedikit membusuk, kemungkinan bau ini diakibatkan kadar N daun yang tinggi.
     Gambar Hasil Akhir POC sayuran hijau



                
3.     POC Batang Pisang (Mengandung P)
POC selain lebih murah juga efisien, dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri.  Gejala pertumbuhan yang ditunjukkan tanaman akibat kekurangan unsur P adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan, kemudian seiring waktu berubah menjadi kuning keabu-abuan, dan akhirnya rontok.  Tepi daun, cabang dan batang berwarna merah keunguan.  Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika berbuah, ukuran buahnya kecil, jelek dan lekas matang.
Tujuan
Praktikan dapat membuat POC batang pisang
3.1.     Bahan
1.Batang pisang 1 kg
2. Gula pasir 1 ons
3. Air
3.2.     Alat
1.      Ember lengkap dengan tutupnya
2.      Karung
3.      Pengaduk
4.      Gelas Ukur
3.3.     Cara Kerja
1.      Larutkan gula
2.      Cacah kecil-kecil batang pisang
3.      Masukkan batang pisang yang sudah dicacah dalam karung
4.      Ikat karung dan masukkan dalam ember yang berisi larutan gula
5.      Tinggi air disesuaikan dengan banyaknya cacahan batang pisang yang digunakan (usahakan semua bagian  terendam air)
6.      Tutup ember rapat-rapat
7.      Setelah 2 minggu angkat karung dan tiriskan, larutan siap digunakan


Hasil dan Pembahasan.

            Bonggol pisang adalah hal yang sangat sering kita dengar, namun banyak masyarakat awam tidak mengetahui apa kandungan yang berfungsi didalamnya. Bonggol pisang sangat mudah didapatkan disekililing kita dan sering tidak digunakan masyarakat.
            Pada bonggol pisang mengandung unsur P ( fospor). P ( fospor ) adalah salah satu unsur hara makro tanaman. P digunakan membentuk dan menyusun senyawa ATP, membentuk senyawa fitin, membentuk DNA dan RNA, dan membentuk senyawa fosfolipid. Sumber P hanya sedikit terkandung dalam  bahan organik yaitu  0,05 % - 0,50 %, P banyak berasal dari batuan mineral.
            Proses pertama, bonggol pisang di cuci, kemudian dicacah sekecil mungkin, untuk mempermudah proses penguraian. Kemudian cacahan dimasukkan ke dalam larutan EM4 1 L, fermentasi dilakukan selama 5 minggu, fermentasi ditutup dengan kertas koran supaya udara masuk melalui pori – pori, untuk kelangsungan hidup mikroorganisme. Hasil akhir POC bonggol pisang, warna hitam pekat,sdikit mengeluarkan bau tape.

 


4.     POC Sabut Kelapa (Mengandung K)
POC selain lebih murah juga efisien, dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri.  POC sabut kelapa ini sebagai pengganti pupuk KCl (kimia).  Kalium sangat penting bagi tanaman, kekurangan kalium dapat menyebabkan daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan, dan dalam skala berat tanaman akan kering dan mati.
Tujuan
Praktikan dapat membuat POC sabut kelapa
4.1.     Bahan
1. Sabut Kelapa (usahakan yang masih basah)
2. Gula
3. Air
4.2.     Alat
1. Parang
2. Karung
3. Ember dengan tutupnya
4.3.     Cara Kerja
1.      Larutkan gula
2.      Cacah sambut kelapa menjadi potongan-potongan kecil.  Pencacahan dimaksudkan untuk merangsang sabut mengeluarkan lebih banyak lagi getah.  Hal ini ditandai dengan munculnya aroma khas kelapa
3.      Masukkan potongan sabut kelapa kedalam karung
4.      Ikat bagian atas karung
5.      Rendam karung tersebut kedalam ember berisi air dan larutan gula
6.      Tinggi air disesuaikan dengan banyaknya sabut yang digunakan (usahakan semua bagian sabut terendam air)
7.      Tutup rapat ember dam diamkan selama 2 minggu
8.      Pada umur 2 minggu POC sabut kelapa sudah dapat digunakan.


Hasil dan Pembahasan
Hasil
Hasil POC sabuk kelapa, berwarna keemasan, dan berbau tape. Dari semua hasil POC, POC sabuk kelapa mempunyai aroma tape terbaik.

Pembahasan
            Sabut kelapa atau dikenali juga dengan istilah cocopeat merupakan limbah perkebunan yang berlimpah di daerah penghasil kelapa, tanaman yang masih keluarga aren-arenan atau Arecaceae ini, seluruh bagiannya mempunyai manfaat yang besar bagi manusia. Jika air kelapa mempunyai manfaat penting sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair, begitu juga dengan sabut yang membungkus buah kelapa dapat diolah menjadi POC.

Kandungan unsur hara yang ada dalam sabuk kelapa salah satunya adalah unsur hara makro, yaitu K ( Kalium ), diserap  tanaman dalam bentuk K+ . Kalium berperan hampir dalam setiap proses penting tanaman mulai dari penyerapan air, transpirasi, fotosintesis, respirasi, sintesa enzim terutama pada sintesa protein.
            Pembuatan POC, sabuk kelapa digunting sekecil mungkin, untuk mempermudah proseses penguraian oleh mikroobiologi yang kembangbiakkan dengan air kelapa dan air beras. Hasi warna akhir yang ditunjukkan oleh POC sabuk kelapa kemungkinan bergantung terhadap kematangan kelapa

Gambar Hasil Akhir POC sabuk kelapa
 

















5.                 Pemupukan
Setiap kemasan pupuk dilengkapi dengan label yang menunjukkan jenis dan jumlah unsur hara yang dikandungnya.  Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.  Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasi yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien.
Tujuan
1.        Mengenal berbagai jenis pupuk dan mencirikan sifat-sifat pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada
2.        Praktikan dapat mengaplikasikan ke tanaman berbagai jenis pupuk berdasarkan koleksi yang sudah ada
5.1.     Bahan
1.      Pupuk organik (1 sampel terpilih)
2.      Pupuk anorganik (1 sampel terpilih)
3.      Pupuk Organik Cair(1 sampel terpilih)
4.      Pupuk Daun (1 sampel terpilih)
5.2.     Alat
1.      Hand sprayer
2.      Gelas ukur
3.      Timbangan
5.3.     Cara Kerja
1.        Siapkan semua bahan dari koleksi yang disiapkan
2.        Lakukan aplikasi berdasarkan dosis/konsentrasi dan cara-cara pemupukan








6.                 Budidaya Tanaman

Tujuan
Mahasiswa mampu meningkatkan produktivitas tanah yang sangat rendah melalui aplikasi pemupukan pada praktek budidaya tanaman sehingga tanah meningkat produktivitasnya, subur, sehat dan tanaman yang dihasilkan juga sehat.
Pada praktikum ini mahasiswa diminta melakukan budidaya tanaman dengan memberikan perlakuan pemupukan dari praktek pembuatan pupuk yang telah dikerjakan bersamaan dengan praktek budidaya tanaman kali ini. Media tanah yang digunakan adalah lahan dengan tingkat produktivitas sangat rendah, sehingga diharapkan mahasiswa menuangkan segala usahanya untuk meningkatkan produktivitas tanah tersebut agar pertumbuhan dan produksi tanaman maksimal.  Adapun tanaman yang ditanam mahasiswa dapat memilih dari tanaman yang ditentukan dibawah ini :
1.      Bayam
2.      Kangkung
3.      Sawi
4.      Ubi kayu (untuk diambil daunnya)
Praktikum ini dilaksanakan diawal perkuliahan perawatan tanaman penyiraman, penyiangan dan pemupukan) dilakukan sampai akhir semester.











PENUNTUN PRAKTIKUM
KESUBURAN DAN KESEHATAN TANAH





PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING